Blogger Jateng

Biografi Imam Syafi'i Lengkap


Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang biografi Imam Syafi'i Lengkap. Siapakah imam syafi'i itu? Lahir dan belajar dimana?


Baca juga:

Pentingnya Bahasa Arab


Imam asy-Syafii lahir di tahun 150 H di Gaza. Kelahirannya sama dengan tahun imam Abu Hanifah saat meninggal dunia. 
 
Hal tersebut membuat beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa beliau lahir pada malam meninggalnya Abu Hanifah.
 
Imam Syafi'i rahimahullah memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris bin Abbas bin utsman bin syafi, nasabnya bertemu langsung dengan Rasulullah di Abdu Manaf.
 
Dari uraian nasab, Imam Syafi'i berarti masih memiliki kaitan dengan Baginda Besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, yang berarti berasal dari suku Quraisy dan bertemu nasapnya dengan baginda nabi, meskipun bukan keturunan langsung.
 
Imam Asy-Syafi’I berkunyah Abu Abdillah serta berlaqab nashirus sunnah (pembela sunnah). Semasa hidupnya Imam Syafi'i bersama dengan ibunya, hal itu Imam Syafi'i yatim dan ditinggal ayahnya saat dirinya masih belia. 
 
Imam Syafi'i hidup di Mekkah, saat umurnya sekitar 2 tahunan, ibunya membawanya menetap dan tinggal di Mekkah. 

Perjalanan Imam Syafi'i dalam Menuntut Ilmu

Imam Syafi'i memulai perjalanan menuntut ilmunya dengan belajar membaca, menulis, dan menghafal Alquran dari ibunya yang bernama Fatimah binti Ubaidillah Azdiyah. Ia merupakan sosok ibu ahli ibadah yang sangat cerdas.

Setelah Imam Syafi'i lahir, Fatimah mengajak anaknya untuk pindah ke Makkah. Imam Syafi'i dibesarkan di Makkah oleh ibunya seorang diri, karena ayahnya, Idris bin Abbas bin Usman bin Syafi'i, telah meninggal di Gaza.

Ibunya yang cerdas membimbing Imam Syafi'i membaca dan menghafal Alquran. Ketika menginjak umur 7 tahun, Imam Syafi'i sudah khatam menghafal Alquran.

Setelah menyelesaikan hafalan Alquran, Imam Syafi'i melanjutkan dengan menghafal berbagai macam syair-syair Arab dan kitab Al-Muwattha' yang ditulis oleh Imam Malik.

Beliau berkata, "aku menyelesaikan hafalan Alquran pada umur 7 tahun dan menyelesaikan hafalan kitab Al-Mutwattha' pada umur 10 tahun."

Ia melanjutkan studinya dengan berguru kepada Sufian bin Uyainah, salah seorang ahli hadist Mekah dan pembesar Tabi'u Tabi'in yang wafat pada tahun 198 H. Imam Syafi'i juga berguru kepada Muslim bin Khalid Al-Zanji, salah seorang ahli Fikih Mekah dan beliau juga merupakan pembesar Tabi'u Tabi'in yang wafat pada tahun 179 H.

Ketika menginjak umur 13 tahun, yakni tepatnya pada tahun 163 H, Imam Syafi'i berangkat ke Madinah Munawwarah untuk berguru kepada Imam Malik. Beliau merupakan salah seorang ulama hadist sekaligus pakar fikih di Madinah yang wafat pada tahun 179 H. Imam Syafi'i tidak pernah meninggalkan kota Madinah kecuali setelah wafatnya Imam Malik.

Ketika berumur 15 tahun, beliau mendapat rekomendasi dari gurunya Muslim bin Khalid untuk memberikan berfatwa dalam masalah agama.

Pindah ke Baghdad

Pada tahun 184 H, Imam Syafi'i berangkat ke Iraq untuk diadili oleh Harun Al Rasyid atas tuduhan pemberontakan terhadap Khilafah Abbasiyah. Namun akhirnya beliau dibebaskan atas rekomendasi Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani yang merupakan murid terbaik dari Imam Abu Hanifah yang pada saat itu menempati posisi Qadhi pada pemerintahan Abbasiyah.

Setelah dibebaskan dari tuduhan tersebut, beliau menetap di Baghdad. Ia berguru kepada Muhammad bin Hasan AsySyaibani tentang Fikih Hanafi atau Mazhab Ahli Ra’I sampai beliau wafat.

Pindah ke Makkah

Setelah wafatnya Muhammad bin Hasan pada tahun 189, Imam Syafi’I meninggalkan kota Baghdad menuju kota Makkah dan mengisi kajian Fikih serta memberikan fatwa di masjid Haram. Pada saat itulah beliau mulai merintis Mazhab sendiri yang berbeda dengan kedua gurunya yaitu Imam Malik dan Muhammad bin Hasan.

Kembali ke Baghdad

Setelah menetap selama 6 tahun di Makkah, Imam Syafi'i meninggalkan Tanah Suci dan kembali menuju Baghdad pada tahun 195 H. Tujuan beliau kembali lagi ke Baghdad adalah untuk mengembangkan dan menyebar luaskan mazhabnya.

Selama berada di Baghdad, beliau berhasil menulis kitab dalam bidang Usul Fikih yang berjudul al-Risalah dan dalam bidang fikih yang berjudul al-Hujjah atau yang lebih dikenal dengan mazhab Qadim.

Beberapa murid beliau di Baghdad adalah Imam Ahmad bin Hambal, Abu Tsaur al-Kalbi, Abu Ali al-Karabisi, dan Hasan al-za’farani.

Pindah ke Mesir

Pada tahun 199 H, Imam Syafi’I berangkat menuju Mesir untuk menyebar luaskan mazhabnya. Beberapa murid beliau selama berada di Mesir adalah Abu Yaqub al-Buwaithi, Ismail al-Muzani, dan Rabi’ al-Muradi.

Ketika berada di Mesir, beliau banyak merevisi fatwanya dengan yang baru atau yang lebih dikenal dengan Mazhab Jadid yang dicantumkan dalam kitab beliau yang berjudul al-Umm. Beliau menghabiskan masa hidupnya di Mesir hingga wafat pada tahun 204 H.


Baca juga:
Mengenal Ilmu Nahwu dan Shorof










Posting Komentar untuk "Biografi Imam Syafi'i Lengkap"