Blogger Jateng

Hakikat Iman

Ilustrasi: Pixabay

Iman (الإيمان) adalah kata serapan dari bahasa Arab yaitu آمَنَ (kata dasar) - يؤمن (kata kerja) yang artinya percaya atau membenarkan. Sedangkan menurut istilah iman artinya percaya atau meyakini sesuatu dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan (tindakan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwasanya Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat kesempurnaan dan keagunganNya, kemudian diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.


Seseorang bisa dikatakan sebagai orang yang beriman apabila sudah memenuhi tiga unsur di atas. Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Apabila ada seseorang yang meyakini dalam hati bahwasanya Allah itu benar-benar ada, kemudian ia ikrarkan dengan lisan, tetapi ia tidak membuktikan keimanannya dengan amal perbuatan yang nyata, maka ia tidak bisa dikatakan sebagai seorang mukmin (orang beriman).


Baca artikel selanjutnya:


Berikut dalil-dalil yang menjelaskan bahwa iman mencakup keyakinan hati, perkataan, dan perbuatan.

Dalil tentang keyakinan hati:
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَمَّا يَدْخُلِ اْلإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ
karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu” 
(Al Hujurat:14)

الْإِيمَانَ قُلُوبِهِمُ فِي كَتَبَ
Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka” 
(Al Mujaadilah:22)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلَمْ يَدْخُلِ الإِيمَانُ قَلْبَهُ
Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun keimanannya belum masuk ke dalam hatinya” (H.R Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi. Di shahihkan oleh Albani dalam shahihul jami' VI/308).

Dalil tentang perkataan lisan:
Firman Allah Ta’ala :

قُولُوا ءَامَنَّا بِاللهِ وَمَآأُنزِلَ إِلَيْنَا وَمَآأُنزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَاْلأَسْبَاطِ وَمَآأُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَآأُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِن رَّبِّهِمْ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ وِنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ 

Katakanlah (hai orang-orang mu’min): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya” 
(Al Baqarah:136).

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَمَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَقَدْ عَصَمَ مِنِّى مَالَهُ وَنَفْسَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka mengucapkan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah’, maka barangsiapa yang mengucapkan, ‘Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah’, maka sungguh dia telah menjaga harta dan jiwanya dari (seranganku) kecuali dengan hak Islam, dan hisabnya diserahkan kepada Allah”
 (H.R Muslim 22).

Dalil tentang amalan anggota badan :
Allah Ta’ala berfirman :

 ...كَانَ اللهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ   
dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu (shalatmu)”
 (Al Baqarah:143)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِينَ يَزْنِى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
“Seorang mukmin tidak disebut mukmin saat ia berzina” 
(H.R Muslim 57)

Nah, bagaimana sahabat dengan diri kita? Sudahkah kita memenuhi ketiga unsur tersebut?
Allahua'lam bishowab.
Demikian penjelasan tentang iman secara global. Semoga bermanfaat. 

Baca juga:

1 komentar untuk "Hakikat Iman "

  1. Untuk selanjutnya berilah cara atau tips supaya kita tidak males untuk menjalankan sholat

    BalasHapus

Kritik dan Saran yang membangun sangat kami butuhkan